PERSANDHIAN
1. Pengertian
Kata sandhi berasal dari bahasa Sansekerta yang
artinya 1. Hubungan ; persekutuan; gabungan 2. Rahasia, symbol. Yang dimaksud
istilah sandhi dalam bahasa Jawa Kuna adalah gabungan dua buah vocal yang
secara berturut-turut sehingga menimbulkan vokal baru (Suwarni, 1989 :5).
Misalnya : Ma + ujar menjadi mojar.
2. Jenis
Persandhian
Dalam bahasa Jawa Kuna ada dua macam persandhian
yaitu persandian dalam dan persandian luar. Keterangan selengkapnya sebagai
berikut :
a. Sandhi Dalam
Persandhian dalam ialah gabungan kata dasar dengan
imbuhan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa sandi dalam adalah persandian
yang membentuk satu kata. Unsur kata dasar dengan afiksasi. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut :
Contohnya :
a + uma
= omah (rumah)
pa +
ujar = pojar (percakapan)
kapa + ingin
= kapengin (berkehendak)
kali + an
= kalyan (sungai kecil ) jawa
baru “kalen”
laku +
aken = lakwaken (kerjakan)
b. Sandhi Luar
Sandi luar ialah gabungan antara dua kata menjadi
satu kata gabungan. Gabungan dua kata merupakan sebuah frase yang ditulis
menjadi satu kata. Dalam bahasa indonesia seperti penulisan kata majemuk
yang sudah padu misalnya matahari. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
sebagai berikut :
nara + indra
= narendra (raja)
wreka + udara
= wrekodara
, perut serigala (bima, tokoh pandaa)
dewa + asura
=
dewăsura (dewa dan raksasa)
parama + icwara
= paramecwara (tuan penting; ciwa)
nara + utama
=
narotama (orang baik)
3. Hukum Sandi
1. Suatu vocal
diikuti vocal yang sama menjadi vocal sama tetapi panjang. Berikut bunyi /a/
jika diikuti oleh bunyi vocal yang sama baik vocal pendek maupun panjang.
Perhatikan pola berikut ini :
a + a = ă
a + ă =ă
ă + a = ă
ă + ă = ă
contoh : ma + anak = mănak
berikut bunyi /u/ jika diikuti oleh bunyi yang sama
baik bunyi panjang maupun bunyi pendek. Perhatikan berikut
i + i = i
Contoh : hana hangca laki-istri = hana hangca
lakistri
2. Vocal e
(pepet) bila mengikuti vikal lain tidak mengalami perubahan
Contoh :
a + e = a , wawa + en
= wawan (bawalah)
i + e = i , giri + en
= girin (ke gunung)
u + e = u, tuju + en
= tujun (mencapai tujuan)
o + e = ŏ, rengo + en
= rengon
Vocal /a/ diikuti vocal lain menjadi
a + i = e , (ika+i=ike)
a + u = o (sa + umah=somah)
3. Vocal /u/
diikuti vocal lain menjadi
u + a = w (hayu + a= hawyu)
i + a = y (mari + a = marya)
4. Vocal /o/
diikuti vocal /a/ menjadi
o + a = wa
(mangko +
angde = mangkwade)
5. Vocal /e/
diikuti vocal /a/ menjadi
e + a = ay
(magawe + aken = magaweyaken)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar