Selasa, 30 Desember 2014

Sinau Persandhian

PERSANDHIAN

1.      Pengertian
Kata sandhi berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya 1. Hubungan ; persekutuan; gabungan 2. Rahasia, symbol. Yang dimaksud istilah sandhi dalam bahasa Jawa Kuna adalah gabungan dua buah vocal yang secara berturut-turut sehingga menimbulkan vokal baru (Suwarni, 1989 :5). Misalnya : Ma + ujar menjadi mojar.
2.      Jenis Persandhian
Dalam bahasa Jawa Kuna ada dua macam persandhian yaitu persandian dalam dan persandian luar. Keterangan selengkapnya sebagai berikut :
a.      Sandhi Dalam
Persandhian dalam ialah gabungan kata dasar dengan imbuhan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa sandi dalam adalah persandian yang membentuk satu kata. Unsur kata dasar  dengan afiksasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Contohnya :
      a + uma           = omah (rumah)
      pa + ujar          = pojar (percakapan)
      kapa + ingin    = kapengin (berkehendak)
      kali + an          = kalyan (sungai kecil ) jawa baru “kalen”
      laku + aken      = lakwaken (kerjakan)
b.      Sandhi Luar
Sandi luar ialah gabungan antara dua kata menjadi satu kata gabungan. Gabungan dua kata merupakan sebuah frase yang ditulis menjadi satu kata. Dalam bahasa indonesia  seperti penulisan kata majemuk yang sudah padu misalnya matahari. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut :
      nara + indra                = narendra (raja)
      wreka + udara             = wrekodara , perut serigala (bima, tokoh pandaa)
      dewa + asura              = dewăsura (dewa dan raksasa)
      parama + icwara        = paramecwara (tuan penting; ciwa)
      nara + utama              = narotama (orang baik)

3.      Hukum Sandi
1.      Suatu vocal diikuti vocal yang sama menjadi vocal sama tetapi panjang. Berikut bunyi /a/ jika diikuti oleh bunyi vocal yang sama baik vocal pendek maupun panjang. Perhatikan pola berikut ini :
a + a = ă
a + ă =ă
ă + a = ă
ă + ă = ă
contoh : ma + anak = mănak

berikut bunyi /u/ jika diikuti oleh bunyi yang sama baik bunyi panjang maupun bunyi pendek. Perhatikan berikut
i + i = i
Contoh : hana hangca laki-istri = hana hangca lakistri

2.      Vocal e (pepet) bila mengikuti vikal lain tidak mengalami perubahan
Contoh :
a + e = a , wawa + en       = wawan  (bawalah)
i + e = i ,    giri + en           = girin (ke gunung)
u + e = u,   tuju + en          = tujun (mencapai tujuan)
o + e = ŏ,   rengo + en       = rengon

Vocal /a/ diikuti vocal lain menjadi
a + i = e ,   (ika+i=ike)
a + u = o    (sa + umah=somah)

3.      Vocal /u/ diikuti vocal lain menjadi
u + a = w   (hayu + a= hawyu)
i + a = y     (mari + a = marya)


4.      Vocal /o/ diikuti vocal /a/ menjadi
o + a = wa             (mangko + angde = mangkwade)

5.      Vocal /e/ diikuti vocal /a/ menjadi

e + a = ay              (magawe + aken = magaweyaken)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar