Minggu, 10 Januari 2016

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

1.       Tim penyusun buku ini terdiri lima orang, dua orang bergelar doktor, tiga orang bergelar master.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘terdiri dari’ dan bentuk ‘terdiri atas’ kedua-duanya merupakan bentuk yang boleh digunakan dalam bahasa Indonesia. Bentuk yang sama sekali tidak boleh digunakan adalah ‘terdiri’ saja. Bentuk demikian juga cenderung bersifat idiomatis. Maka, silakan digunakan saja bentuk kebahasaan yang  demikian itu apa adanya.
·         Seharusnya        :
Tim penyusun buku ini terdiri dari lima orang, dua orang bergelar doktor, tiga orang bergelar master
2.       Siapa saja yang telah bikin aturan harus terlebih dahulu melaksanakannya.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘bikin’ adalah bentuk yang dari sisi pilihan kata harus dihindari. Bentuk demikian itu jelas sekali hanya berlaku di dalam bahasa ragam tidak resmi karena cenderung bersifat lokal atau daerah. Bentuk baku, tentu saja adalah ‘membuat’.
·         Suntingan            :
Siapa saja yang telah membuat aturan harus terlebih dahulu melaksanakannya.
3.       Pembayaran harus dilakukan sendiri oleh masing-masing mahasiswa di loket keuangan yang disediakan.
·         Analisis                 :
Bentuk kebahasaan seperti ini ‘masing-masing mahasiswa’ sangat banyak muncul dalam karangan menulis.
·         Seharusnya        :
Pembayaran harus dilakukan sendiri oleh tiap-tiap mahasiswa di loket keuangan.
4.       Kuliah tambahan Bahasa Indonesia akan diadakan pada jam 10.00 besok.
·         Analisis                 :
Sesungguhnya, ‘jam’ hanya dapat digunakan untuk menyatakan jumlah atau lama waktu. Maka, kita dapat mengatakan bentuk ‘3 jam’ atau ’10 jam’. Akan tetapi, tidak pernah kita menggunakan bentuk ‘5 pukul’ atau ’10 pukul’. Alasannya, kata ‘pukul’ memang hanya boleh digunakan untuk menyatakan waktu tertentu, bukan jumlah atau lamanya waktu.
·         Seharusnya        :
Kuliah tambahan Bahasa Indonesia akan diadakan pada pukul 10.00 besok.
5.       Persoalan ini memang sangat rumit sekali dan tidak boleh dianggap ringan.
·         Analisis                 :
Makna kata ‘sangat’ dan makna kata ‘sekali’ sesungguhnya hampir sama, atau malahan persis sama. Maka sesungguhnya, bentuk ‘sangat rumit sekali’ adalah bentuk yang rancu dan mubazir. Cukup dikatakan saja, ‘rumit sekali’ atau ‘sangat rumit’.
·         Seharusnya        :
Persoalan ini memang sangat rumit dan tidak boleh dianggap ringan.

6.       Pembantu pengumpul data dalam penelitian itu seringkali tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit.
·         Analisis                 :
Makna kata ‘sering’ yang bermakna ‘beberapa kali’ itu harus ditambah lagi dengan salah satu lagi kata ‘kali’. Maka, jadilah bentuk parafrase ‘beberapa kali’.
·         Seharusnya        :
Pembantu pengumpul data dalam penelitian itu sering tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit.
7.       Penyelesaian kasus ini jauh lebih bagus ketimbang penyelesaian kasus yang sebelumnya.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘ketimbang’ jangan pernah dipilih untuk digunakan dalam karang-mengarang atau tulis-menulis. Bentuk ‘ketimbang’ hanya boleh digunakan dalam bahasa laras lisan. Bahasa tulis, apalagi bahasa tulis resmi, tidak boleh menggunakan bentuk kebahasaan yang demikian.
·         Seharusnya        :
Penyelesaian kasus ini jauh lebih bagus daripada penyelesaian kasus yang sebelumnya.
8.       Namun demikian, data yang nakal itu harus disimpan sementara untuk dijadikan data pemorak hasil penelitian.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘namun’ maknanya adalah ‘meskipun demikian’. Nah, kalau bentuk kebahasaan yang demikian itu dipaksakan, akan segera terjadilah bentuk parafrase yang tidak benar, yakni ‘meskipun demikian’.
·         Seharusnya        :
Namun, data yang nakal itu harus diimpan sementara untuk dijadikan data pemorak hasil penelitian.
9.       Baik-buruknya hasil penelitian sangat ditentukan oleh faktor pengalaman peneliti, waktu pelaksanaan penelitian, dan lain sebagainya.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘dan lain sebagainya’ adalah bentuk kebahasaan yang salah. Kesalahannya terletak pada perancu antara bentuk ‘dan lain-lain’ dan bentuk ‘dan sebagainya.
·         Seharusnya        :
Baik-buruknya hasil penelitian sangat ditentukan oleh faktor pengalaman peneliti, waktu pelaksanaan penelitian, dan lain-lain.
10.   Mereka-mereka yang terlibat dalam penelitian ini adalah para mahasiswa senior dan dosen-dosen yang masih muda.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘mereka’ dan ‘kita’ menunjuk pada persona yang sifatnya jamak. Demikian pula perulangan bentuk-bentuk kebahasaan itu, sudah barang tentu juga menunjuk pada penjamakan. Jadi, kejamakan bentuk kebahasaan itu sesungguhnya ditemukan secara ganda.
·         Seharusnya        :
Mereka yang terlibat dalam penelitian ini adalah para mahasiswa senior dan dosen-dosen yang masih muda.

11.   Ketidakberesan penelitian ini sesungguhnya disebabkan karena persiapan prapenelitian yang tidak sepenuhnya baik.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘disebabkan’ dan bentuk ‘karena’ jangan pernah digunakan secara bersamaan karena yang ditunjuk adalah hal yang sama.
·         Seharusnya        :
Ketidakberesan penelitian ini sesungguhnya disebabkan oleh persiapan prapenelitian yang tidak sepenuhnya baik.
12.   Penelitian ini bertujuan untuk merevisi hasil temuan pada penelitian sebelumnya yang dianggap belum selesai dengan tuntas.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘bertujuan untuk’ jangan pernah digunakan karena sifatnya yang mubazir. Cukup gunakan saja bentuk ‘bertujuan’ atau ‘untuk’ karena makna dari kedua itu sesungguhnya sama.
·         Seharusnya        :
Penelitian ini bertujuan merevisi hasil temuan pada penelitian sebelumnya yang dianggap belum selesai dengan tuntas.
13.   Baik sumber data dan penyampelan data harus dilakukan dengan sungguh-sungguh baik dan cermat.
·         Analisis                 :
Dalam kerangka diksi, bentuk korelatif ‘baik...dan’, yang juga dijelaskan secara panjang lebar di dalam bagian tentang konjungsi korelatif, kiranya sangat penting untuk diperhatikan dan disikapi dengan lebih baik.
·         Seharusnya        :
Baik sumber data maupun penyampelan data harus dilakukan dengan sungguh-sungguh baik dan cermat.
14.   Pintunya keluar mana, kampus ini cukup membingungkan.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘pintunya keluar mana’ benar-benar adalah bentuk kebahasaan yang sangat tidak cermat karena persis hanya merupakan bentuk terjemahan dari ekspresi dalam bahasa Jawa.
·         Seharusnya        :
Pintu keluarnya mana, kampus ini cukup membingungkan.
15.   Jika proses penyuntingan itu semuanya sudah selesai, maka segera serahkan saja naskah itu kepada penerbit untuk diproses lebih lanjut.
·         Analisis                 :
Bentuk yang serupa dengan bentuk ‘jika’...’maka’ adalah ‘karena...maka’, ‘kalau...maka’. Nah, maka tidak menggunakan kata ‘maka’.
·         Seharusnya        :
Jika proses penyuntingan itu semuanya sudah selesai, segera serahkan saja naskah itu kepada penerbit untuk diproses lebih lanjut.



16.   Mereka sedang membicarakan tentang kenaikan gaji pegawai.
·         Analisis                 :
Konstruksi bahasa Indonesia yang benar menegaskan bahwa dalam kalimat aktif transitif, yakni kalimat aktif yang verba atau kata kerjanya menuntut kehadiran objek, tidak memerlukan preposisi yang mendahukui objek benda itu. Jadi, setelah verba aktif transitif tidak boleh diikuti dengan preposisi atau kata depan ‘tentang’ .
·         Seharusnya        :
Mereka sedang membicarakan kenaikan gaji pegawai.
17.   Dewan penguji sudah mempersilahkan promovendus untuk menyampaikan ringkasan disertasinya.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘mempersilahkan’ adalah bentuk yang salah. Bentuk dasarnya adalah ‘silakan’ maka ketika mendapatkan imbuhan gabung, jadilah bentuk ‘mempersilakan’, bukan ‘mempersilahkan’.
·         Seharusnya        :
Dewan penguji sudah mempersilakan promovendus untuk menyampaikan ringkasan disertasinya.
18.   Dia berhasil menduduki juara III dalm kompetisi karya ilmiah di DIKTI tahun ini.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘menduduki’ lazimnya diikuti dengan bentuk benda, misalnya ‘menduduki kursi’. Kata ‘juara’ atau ‘kejuaraan’ seperti juga ‘presentasi’ biasanya ‘diraih’ atau ‘ direbut’, bukan diduduki.
·         Seharusnya        :
Dia berhasil meraih juara III dalm kompetisi karya ilmiah di DIKTI tahun ini.
19.   Dirgahayu Ulang Tahun RI, semoga bangsa Indonesia semakin makmur, aman, dan sentausa.
·         Analisis                 :
Makna ‘dirgahayu’ dalam bahasa Sanksekerta adalah ‘selamat ulang tahun’. Jadi kata ‘ulang tahun’ dihilangkan.
·         Seharusnya        :
Dirgahayu RI, semoga bangsa Indonesia semakin makmur, aman, dan sentausa.
20.   ...ditengarahi ada faktor yang menyebabkan ketidakkonsistenan hasil penelitian hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja...
·         Analisis                 :
Penggunaan korelatif ‘antara...dengan’ tidak tepat. Pasangan korelatif adalah bentuk ‘antara...dan’.
·         Seharusnya        :
...ditengarahi ada faktor yang menyebabkan ketidakkonsistenan hasil penelitian hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja...
21.   Sebuah kasus bisa saja berkembang menjadi sangat besar dan hal ini sangat tergantung berita yang dibuat oleh media massa.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘ tergantung berita’ adalah bentuk yang salah. Bentuk yang benar adalah bentuk ‘tergantung pada berita’, bukan ‘tergantung berita’.
·         Seharusnya        :
Sebuah kasus bisa saja berkembang menjadi sangat besar dan hal ini sangat tergantung pada berita yang dibuat oleh media massa.
22.   Sejak dari dulu sampai sekarang metode penelitian bahasa itu tidak pernah diperbarui oleh linguis.
·         Analisis                 :
Bentuk ‘sejak..dari’ dalam kalimat di depan menjadikan kalimat itu salah. Bentuk ‘sejak’, lazimnya hanya diikuti oleh penanda waktu tertentu, bukan jangka waktu tertentu. Untuk jangka waktu, gunakan saja bentuk ‘mulai...dari’ atau ‘mulai...hingga’.
·         Seharusnya        :
Sejak dulu metode penelitian bahasa itu tidak pernah diperbarui oleh linguis.
23.   Sekalipun keterlibatan penyunting senior juga diperlukan, akan tetapi peran para penyunting yang masih muda jauh lebih dominan.
·         Analisis                 :
Konjungsi ‘akan tetapi’ itu berhakikat antarkalimat, seperti juga konjungsi antarkalimat ‘namun’.
·         Seharusnya        :
Sekalipun keterlibatan penyunting senior juga diperlukan, peran para penyunting yang masih muda jauh lebih dominan.
24.   Harga padi kering giling harus dibekukan atau kenaikan secara bertahap.
·         Analisis                 :
Jika unsur pertama berupa benda atau nomina, unsur kedua dan ketiga semuanya harus nomina atau kata benda atau dengan kata lain harus sama.
·         Seharusnya        :
Harga padi kering giling harus dibekukan atau dinaikan secara bertahap.
25.   Supaya pekerjaan ini menjadi lebih sempurna, beberapa hal masih akan diperbaiki oleh saya.
·         Analisis                 :
Jika terdapat pelaku di dalam kalimat pasif yang merupakan kata ganti persona, bentuk pasif itu ditandai dengan kata ganti orang sebagai pengganti prefik di- pada verba atau kata kerjanya.
·         Seharusnya        :
Supaya pekerjaan ini menjadi lebih sempurna, beberapa hal masih akan saya perbaiki.


Sumber : Rahardi, Kuncoro. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar