KALIMAT EFEKTIF
1.
Tim penyusun buku ini terdiri lima orang, dua
orang bergelar doktor, tiga orang bergelar master.
·
Analisis :
Bentuk ‘terdiri dari’ dan bentuk ‘terdiri atas’
kedua-duanya merupakan bentuk yang boleh digunakan dalam bahasa Indonesia.
Bentuk yang sama sekali tidak boleh digunakan adalah ‘terdiri’ saja. Bentuk
demikian juga cenderung bersifat idiomatis. Maka, silakan digunakan saja bentuk
kebahasaan yang demikian itu apa adanya.
·
Seharusnya :
Tim penyusun buku ini terdiri dari lima orang, dua orang
bergelar doktor, tiga orang bergelar master
2.
Siapa saja yang telah bikin aturan harus
terlebih dahulu melaksanakannya.
·
Analisis :
Bentuk ‘bikin’ adalah bentuk yang dari sisi pilihan
kata harus dihindari. Bentuk demikian itu jelas sekali hanya berlaku di dalam
bahasa ragam tidak resmi karena cenderung bersifat lokal atau daerah. Bentuk
baku, tentu saja adalah ‘membuat’.
·
Suntingan :
Siapa saja yang telah membuat aturan harus terlebih
dahulu melaksanakannya.
3.
Pembayaran harus dilakukan sendiri oleh masing-masing
mahasiswa di loket keuangan yang disediakan.
·
Analisis :
Bentuk kebahasaan seperti ini ‘masing-masing
mahasiswa’ sangat banyak muncul dalam karangan menulis.
·
Seharusnya :
Pembayaran harus dilakukan sendiri oleh tiap-tiap
mahasiswa di loket keuangan.
4.
Kuliah tambahan Bahasa Indonesia akan diadakan
pada jam 10.00 besok.
·
Analisis :
Sesungguhnya, ‘jam’ hanya dapat digunakan untuk
menyatakan jumlah atau lama waktu. Maka, kita dapat mengatakan bentuk ‘3 jam’
atau ’10 jam’. Akan tetapi, tidak pernah kita menggunakan bentuk ‘5 pukul’ atau
’10 pukul’. Alasannya, kata ‘pukul’ memang hanya boleh digunakan untuk
menyatakan waktu tertentu, bukan jumlah atau lamanya waktu.
·
Seharusnya :
Kuliah tambahan Bahasa Indonesia akan diadakan pada
pukul 10.00 besok.
5.
Persoalan ini memang sangat rumit sekali dan
tidak boleh dianggap ringan.
·
Analisis :
Makna kata ‘sangat’ dan makna kata ‘sekali’
sesungguhnya hampir sama, atau malahan persis sama. Maka sesungguhnya, bentuk
‘sangat rumit sekali’ adalah bentuk yang rancu dan mubazir. Cukup dikatakan
saja, ‘rumit sekali’ atau ‘sangat rumit’.
·
Seharusnya :
Persoalan ini memang sangat rumit dan tidak boleh
dianggap ringan.
6.
Pembantu pengumpul data dalam penelitian itu
seringkali tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit.
·
Analisis :
Makna kata ‘sering’ yang bermakna ‘beberapa kali’ itu
harus ditambah lagi dengan salah satu lagi kata ‘kali’. Maka, jadilah bentuk
parafrase ‘beberapa kali’.
·
Seharusnya :
Pembantu pengumpul data dalam penelitian itu sering
tidak dapat melaksanakan tugasnya karena sakit.
7.
Penyelesaian kasus ini jauh lebih bagus
ketimbang penyelesaian kasus yang sebelumnya.
·
Analisis :
Bentuk ‘ketimbang’ jangan pernah dipilih untuk
digunakan dalam karang-mengarang atau tulis-menulis. Bentuk ‘ketimbang’ hanya
boleh digunakan dalam bahasa laras lisan. Bahasa tulis, apalagi bahasa tulis
resmi, tidak boleh menggunakan bentuk kebahasaan yang demikian.
·
Seharusnya :
Penyelesaian kasus ini jauh lebih bagus daripada
penyelesaian kasus yang sebelumnya.
8.
Namun demikian, data yang nakal itu harus
disimpan sementara untuk dijadikan data pemorak hasil penelitian.
·
Analisis :
Bentuk ‘namun’ maknanya adalah ‘meskipun demikian’.
Nah, kalau bentuk kebahasaan yang demikian itu dipaksakan, akan segera
terjadilah bentuk parafrase yang tidak benar, yakni ‘meskipun demikian’.
·
Seharusnya :
Namun, data yang nakal itu harus diimpan sementara
untuk dijadikan data pemorak hasil penelitian.
9.
Baik-buruknya hasil penelitian sangat ditentukan
oleh faktor pengalaman peneliti, waktu pelaksanaan penelitian, dan lain
sebagainya.
·
Analisis :
Bentuk ‘dan lain sebagainya’ adalah bentuk kebahasaan
yang salah. Kesalahannya terletak pada perancu antara bentuk ‘dan lain-lain’
dan bentuk ‘dan sebagainya.
·
Seharusnya :
Baik-buruknya hasil penelitian sangat ditentukan oleh
faktor pengalaman peneliti, waktu pelaksanaan penelitian, dan lain-lain.
10.
Mereka-mereka yang terlibat dalam penelitian ini
adalah para mahasiswa senior dan dosen-dosen yang masih muda.
·
Analisis :
Bentuk ‘mereka’ dan ‘kita’ menunjuk pada persona yang sifatnya
jamak. Demikian pula perulangan bentuk-bentuk kebahasaan itu, sudah barang
tentu juga menunjuk pada penjamakan. Jadi, kejamakan bentuk kebahasaan itu
sesungguhnya ditemukan secara ganda.
·
Seharusnya :
Mereka yang terlibat dalam penelitian ini adalah para
mahasiswa senior dan dosen-dosen yang masih muda.
11.
Ketidakberesan penelitian ini sesungguhnya
disebabkan karena persiapan prapenelitian yang tidak sepenuhnya baik.
·
Analisis :
Bentuk ‘disebabkan’ dan bentuk ‘karena’ jangan pernah
digunakan secara bersamaan karena yang ditunjuk adalah hal yang sama.
·
Seharusnya :
Ketidakberesan penelitian ini sesungguhnya disebabkan
oleh persiapan prapenelitian yang tidak sepenuhnya baik.
12.
Penelitian ini bertujuan untuk merevisi hasil
temuan pada penelitian sebelumnya yang dianggap belum selesai dengan tuntas.
·
Analisis :
Bentuk ‘bertujuan untuk’ jangan pernah digunakan
karena sifatnya yang mubazir. Cukup gunakan saja bentuk ‘bertujuan’ atau
‘untuk’ karena makna dari kedua itu sesungguhnya sama.
·
Seharusnya :
Penelitian ini bertujuan merevisi hasil temuan pada
penelitian sebelumnya yang dianggap belum selesai dengan tuntas.
13.
Baik sumber data dan penyampelan data harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh baik dan cermat.
·
Analisis :
Dalam kerangka diksi, bentuk korelatif ‘baik...dan’,
yang juga dijelaskan secara panjang lebar di dalam bagian tentang konjungsi
korelatif, kiranya sangat penting untuk diperhatikan dan disikapi dengan lebih
baik.
·
Seharusnya :
Baik sumber data maupun penyampelan data harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh baik dan cermat.
14.
Pintunya keluar mana, kampus ini cukup
membingungkan.
·
Analisis :
Bentuk ‘pintunya keluar mana’ benar-benar adalah
bentuk kebahasaan yang sangat tidak cermat karena persis hanya merupakan bentuk
terjemahan dari ekspresi dalam bahasa Jawa.
·
Seharusnya :
Pintu keluarnya mana, kampus ini cukup membingungkan.
15.
Jika proses penyuntingan itu semuanya sudah
selesai, maka segera serahkan saja naskah itu kepada penerbit untuk diproses
lebih lanjut.
·
Analisis :
Bentuk yang serupa dengan bentuk ‘jika’...’maka’
adalah ‘karena...maka’, ‘kalau...maka’. Nah, maka tidak menggunakan kata
‘maka’.
·
Seharusnya :
Jika proses penyuntingan itu semuanya sudah selesai,
segera serahkan saja naskah itu kepada penerbit untuk diproses lebih lanjut.
16.
Mereka sedang membicarakan tentang kenaikan gaji
pegawai.
·
Analisis :
Konstruksi bahasa Indonesia yang benar menegaskan
bahwa dalam kalimat aktif transitif, yakni kalimat aktif yang verba atau kata
kerjanya menuntut kehadiran objek, tidak memerlukan preposisi yang mendahukui
objek benda itu. Jadi, setelah verba aktif transitif tidak boleh diikuti dengan
preposisi atau kata depan ‘tentang’ .
·
Seharusnya :
Mereka sedang membicarakan kenaikan gaji pegawai.
17.
Dewan penguji sudah mempersilahkan promovendus
untuk menyampaikan ringkasan disertasinya.
·
Analisis :
Bentuk ‘mempersilahkan’ adalah bentuk yang salah.
Bentuk dasarnya adalah ‘silakan’ maka ketika mendapatkan imbuhan gabung,
jadilah bentuk ‘mempersilakan’, bukan ‘mempersilahkan’.
·
Seharusnya :
Dewan penguji sudah mempersilakan promovendus untuk
menyampaikan ringkasan disertasinya.
18.
Dia berhasil menduduki juara III dalm kompetisi
karya ilmiah di DIKTI tahun ini.
·
Analisis :
Bentuk ‘menduduki’ lazimnya diikuti dengan bentuk
benda, misalnya ‘menduduki kursi’. Kata ‘juara’ atau ‘kejuaraan’ seperti juga
‘presentasi’ biasanya ‘diraih’ atau ‘ direbut’, bukan diduduki.
·
Seharusnya :
Dia berhasil meraih juara III dalm kompetisi karya
ilmiah di DIKTI tahun ini.
19.
Dirgahayu Ulang Tahun RI, semoga bangsa
Indonesia semakin makmur, aman, dan sentausa.
·
Analisis :
Makna ‘dirgahayu’ dalam bahasa Sanksekerta adalah
‘selamat ulang tahun’. Jadi kata ‘ulang tahun’ dihilangkan.
·
Seharusnya :
Dirgahayu RI, semoga bangsa Indonesia semakin makmur,
aman, dan sentausa.
20.
...ditengarahi ada faktor yang menyebabkan
ketidakkonsistenan hasil penelitian hubungan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran dengan kinerja...
·
Analisis :
Penggunaan korelatif ‘antara...dengan’ tidak tepat.
Pasangan korelatif adalah bentuk ‘antara...dan’.
·
Seharusnya :
...ditengarahi ada faktor yang menyebabkan
ketidakkonsistenan hasil penelitian hubungan antara partisipasi dalam
penyusunan anggaran dan kinerja...
21.
Sebuah kasus bisa saja berkembang menjadi sangat
besar dan hal ini sangat tergantung berita yang dibuat oleh media massa.
·
Analisis :
Bentuk ‘ tergantung berita’ adalah bentuk yang salah.
Bentuk yang benar adalah bentuk ‘tergantung pada berita’, bukan ‘tergantung
berita’.
·
Seharusnya :
Sebuah kasus bisa saja berkembang menjadi sangat besar
dan hal ini sangat tergantung pada berita yang dibuat oleh media massa.
22.
Sejak dari dulu sampai sekarang metode
penelitian bahasa itu tidak pernah diperbarui oleh linguis.
·
Analisis :
Bentuk ‘sejak..dari’ dalam kalimat di depan menjadikan
kalimat itu salah. Bentuk ‘sejak’, lazimnya hanya diikuti oleh penanda waktu
tertentu, bukan jangka waktu tertentu. Untuk jangka waktu, gunakan saja bentuk
‘mulai...dari’ atau ‘mulai...hingga’.
·
Seharusnya :
Sejak dulu metode penelitian bahasa itu tidak pernah
diperbarui oleh linguis.
23.
Sekalipun keterlibatan penyunting senior juga
diperlukan, akan tetapi peran para penyunting yang masih muda jauh lebih
dominan.
·
Analisis :
Konjungsi ‘akan tetapi’ itu berhakikat antarkalimat,
seperti juga konjungsi antarkalimat ‘namun’.
·
Seharusnya :
Sekalipun keterlibatan penyunting senior juga
diperlukan, peran para penyunting yang masih muda jauh lebih dominan.
24.
Harga padi kering giling harus dibekukan atau
kenaikan secara bertahap.
·
Analisis :
Jika unsur pertama berupa benda atau nomina, unsur
kedua dan ketiga semuanya harus nomina atau kata benda atau dengan kata lain
harus sama.
·
Seharusnya :
Harga padi kering giling harus dibekukan atau dinaikan
secara bertahap.
25.
Supaya pekerjaan ini menjadi lebih sempurna,
beberapa hal masih akan diperbaiki oleh saya.
·
Analisis :
Jika terdapat pelaku di dalam kalimat pasif yang
merupakan kata ganti persona, bentuk pasif itu ditandai dengan kata ganti orang
sebagai pengganti prefik di- pada verba atau kata kerjanya.
·
Seharusnya :
Supaya pekerjaan ini menjadi lebih sempurna, beberapa
hal masih akan saya perbaiki.
Sumber : Rahardi, Kuncoro. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang
Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar